Posted by: electrozone | November 11, 2010

Mikrokontroler ATmega 8535

AVR termasuk kedalam jenis mikrokontroler RISC (Reduced Instruction Set Computing) 8 bit. Berbeda dengan mikrokontroler keluarga MCS-51 yang berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computing). Pada mikrokontroler dengan teknologi RISC semua instruksi dikemas dalam kode 16 bit (16 bits words) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 clock, sedangkan pada teknologi CISC seperti yang diterapkan pada mikrokontroler MCS-51, untuk menjalankan sebuah instruksi dibutuhkan waktu sebanyak 12 siklus clock.

AVR atau sebuah kependekan dari Alf and Vegard’s Risc Processor merupakan chip mikrokontroler yang diproduksi oleh Atmel, yang secara umum dapat dikelompokkan ke dalam 4 kelas :

* ATtiny
* ATMega
* AT90Sxx
* AT86RFxx

Perbedaan yang terdapat pada masing-masing kelas adalah kapasitas memori, peripheral, dan fungsinya. Dalam hal arsitektur maupun instruksinya, hampir idak ada perbedaan sama sekali. Dalam hal ini ATMEGA8535 dapat beroperasi pada kecepatan maksimal 16MHz serta memiliki 6 pilihan mode sleep untuk menghemat penggunaan daya listrik.

Secara garis besar, arsitektur mikrokontroler ATMEGA8535 terdiri dari :

* 32 saluran I/O (Port A, Port B, Port C, dan Port D)
* 10 bit 8 Channel ADC (Analog to Digital Converter)
* 4 channel PWM
* 6 Sleep Modes : Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Power-down, Standby and Extended Standby
* 3 buah timer/counter
* Analog comparator
* Watchdog timer dengan osilator internal
* 512 byte SRAM
* 512 byte EEPROM
* 8 kb Flash memory dengan kemampuan Read While Write
* Unit interupsi (internal & eksternal)
* Port antarmuka SPI8535 “memory map”
* Port USART untuk komunikasi serial dengan kecepatan maksimal 2,5Mbps
* 4.5 sampai 5.5V operation, 0 sampai 16MHz

 

Konfigurasi Pin

* VCC = pin masukan catu daya
* GND = pin ground
* Port A (PA0 – PA7) = pin I/O (bidirectional), pin ADC
* Port B (PB0 – PB7) = pin I/O (bidirectional), pin timer/counter, analog comparator, SPI
* Port C (PC0 – PC7) = pin I/O (bidirectional), TWI, analog comparator, Timer Oscilator
* Port D (PD0 – PD7) = pin I/O (bidirectional), analog comparator, interupsi eksternal, USART
* RESET = pin untuk me-reset mikrokontroler
* XTAL1 & XTAL2 = pin untuk clock eksternal
* AVCC = pin input tegangan ADC
* AREF = pin input tegangan referensi ADC

Posted by: electrozone | November 9, 2010

MIKROKONTROLER

Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dan program yang dikerjakan.
Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.

Prospek  mikrokontroler

Banyak sekali, dengan melihat penjelasan nomor 1, maka batasnya hanya imajinasi Anda. Dengan menguasainya, kita bisa menerapkannya kedalam kehidupan sehari-hari seperti mengendalikan suatu perangkat elektronik dengan berbagai sensor dan kondisi seperti cahaya, getaran, panas, dingin, lembab dan lain-lain. Sekedar contoh sederhana penggunaan mikrokontroler, lihatlah disekitar lingkungan Anda ada toaster, mesin, cuci, microwave kemudian tengoklah didunia pertanian Anda bisa membuat kontrol kelembaban untuk budidaya jamur dsb, didunia perikanan Anda bisa mengendalikan suhu air kolam dsb. Bahkan Anda bisa membuat PABX mini, SMS Gateway, atau kearah military Anda bisa membuat radio militer frekuensi hopping (radio komunikasi anti sadap dengan lompatan frekuensi 100 kali dalam 1 detik), sistem monitoring cuaca dengan balon udara, automatic vehicel locator (menggunakan GPS), aplikasi robotik dan sebagainya. Semua itu sekedar contoh, masih banyak lagi yang bisa Anda lakukan dengan mikrokontroler.

Sebagai prospek, arah perkembangan dunia elektronika saat ini adalah ke embedded system (sistem tertanam) atau embedded electronic (elektronik tertanam). salah satunya dengan menggunakan mikrokontroler, jadi jika Anda belajar dan menguasai mikrokontroler sudah tepat pada jalurnya.

Jenis mIkrokontroler

Secara teknis hanya ada 2 yaitu RISC dan CISC dan masing-masing mempunyai keturunan/keluarga sendiri-sendiri.

RISC kependekan dari Reduced Instruction Set Computer : instruksi terbatas tapi memiliki fasilitas yang lebih banyak

CISC kependekan dari Complex Instruction Set Computer : instruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya.

Tentang jenisnya banyak sekali ada keluarga Motorola dengan seri 68xx, keluarga MCS51 yang diproduksi Atmel, Philip, Dallas, keluarga PIC dari Microchip, Renesas, Zilog. Masing-masing keluarga juga masih terbagi lagi dalam beberapa tipe. Jadi sulit sekali untuk menghitung jumlah mikrokontroler.

Ref :

http://mikrokontroler.tripod.com

http://www.kelas-mikrokontrol.com/

Posted by: electrozone | November 9, 2010

SISTEM KOMUNIKASI SATELIT

Perjalanan rombongan study lapangan jurusan elektro EL 32 03 Institut Teknologi Telkom  Bandung ke Stasiun Pengendali Utama Satelit yang ada di Cibinong  Bogor, membuat ku tertarik untuk memberikan gagasan pendapat tentang system komunikasi telekomunikasi Indonesia. Beberapa kritik dan gagasan yang saya dapatkan buah study lapangan tersebut.

Komunikasi satelit adalah satelit buatan yang di pasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi mengunakan radio pada frekuensi gelombang mikro.

Jenis – jenis Satelit

Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi,

dan objek angkasa lainnya yang jauh.

Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan

telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro. Kebanyakan satelit

komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa

tipe terbaru menggunakan satelit pengorbit Bumi rendah.

Jenis-jenis Orbit

Banyak satelit dikategorikan atas ketinggian orbitnya, meskipun sebuah satelit bisa

mengorbit dengan ketinggian berapa pun.

  • · Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 – 1500km di atas permukaan bumi.
  • · Orbit Menengah (Medium Earth Orbit, MEO): 1500 – 36000 km.
  • · Orbit Geosinkron (Geosynchronous Orbit, GSO): sekitar 36000 km di atas

permukaan Bumi.

  • · Orbit Geostasioner (Geostationary Orbit, GEO): 35790 km di atas permukaan

Bumi.

  • · Orbit Tinggi (High Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km.
Posted by: electrozone | May 23, 2010

Drive Test for Network Optimization

Untuk apa itu Optimasi jaringan !!! Optimasi merupakan langkah penting dalam siklus hidup suatu jaringan. Pada era teknologi nirkabel saat ini, tidak bisa di hindarkan lagi bahwa kebutuhan optimasi sangat di butuhkan. beberapanya adalah untuk meningkatkan QoS sebuah perusahaan telekomunikasi dan menjaga
pelanggan lama dan menarik pelanggan baru sambil mengembangkan kapasitas jaringan.

berikut blok diagram nya.

Kemampuan menganalisa frekuensi adalah sangat penting bagi para engineer GSM network. Karena kesalahan planning retune frekuensi akan sangat berpengaruh pada kualitas sinyal dan suara yang di hasilkan. Pada keadaan yang extrim akan menyebabkan susah melakukan outgoing/incoming call, dan juga bahkan menyebabkan dropped call.

Selain frequency, neighbor juga sangat penting untuk di perhatikan dalam planning dan maintenance suatu network. Pastikan network yang anda planning sudah tercreate dengan benar untuk setiap neighbor-neighbornya. Neighbor yang sangat kurang pada setiap cellnya tentunya akan mengakibatkan dropped call dalam kondisi bergerak, sebaliknya neighbor yang berlebihan dalam cell akan mengakibatkan penurunan power control.

STATIC DRIVE TEST
Tems merupakan drive test tools yang di produksi oleh ericsson yang sangat berguna untuk mengetahui kondisi jaringan cellular existing dan sebagai analisa terhadap seputar prolematika cellular. Dengan tools ini engineer merepresentasikan seagai user (pelanggan operator) yang nantinya data yang telah di ambil akan di olah sedemikian rupa hingga mengetahui problem-problem yang terjadi di setiap cell-cellnya.

point penting untuk static drive test yaitu :
a. Mengenal komponen penting tems
b. Bekerja dengan Command Squence
c. Static test call (metode short call)
d. GPRS test (Download/Upload)

Static Test Call
Static Test Call merupakan aktifitas yang biasa di lakukan oleh engineer untuk mendapatkan informasi kondisi network yang seolah-olah di posisikan sebaigai user/customer. Yang kemudian dapat di analisa lebih dalam lagi mengenai kondisi network di lokasi tersebut, apakah terjadi Block Call (traffic padat), dropped call, poor coverage, low quality, atau interference. Semuanya bisa diketahui dengan melakukan test call.
Short Call yang berarti MS(Mobile Phone) melakukan panggilan berulang-ulang (putus nyambung) dalam range waktu yang sama. Tujuan short call test adalah untuk mengetahui prosentasi kesusksesan panggilan dalam pengulangan telepon yang sudah di lakukan.

Metode Mobile Drive Test

Mobile Drive Test pada dasarnya adalah sama dengan drive test static. Ada beberapa metode yang sama seperti static drive test, namun kelebihan di mobile drive test kita akan mengetahui secara persis kondisi network kita, termasuk area yang poor coverage, area block call, area interference dsb.
a. Short Call yang bertujuan untuk mengetahui block call dan quality jaringan network
b. Long Call yang bertujuan untuk mengetahui kondisi neighbor cell dan menganalisa prosentasi kegagalan handover yang sangat berpengaruh pada call drop.
Sedikit berbeda dengan static drive test, pada modul kali ini membutuhkan satu buah tools lagi, yaitu GPS yang bertujuan untuk mengetahui lokasi dan hasil pemetakan log file.

Posted by: electrozone | May 21, 2010

Cara Kerja Stetoskop Elektronik dengan Piezo Electrik

Sensor piezoelectric diletakan pada bagian tubuh yang berdenyut atau langsung pada daerah jantung. Detak jantung akan menimbulkan tekanan pada membrane piezo yang kemudian akan menghasilkan sinyal/tegangan. Kemudian tegangan/sinyal pada piezo diperbesar dengan mengunakan penguatan mengunakan OP-AMP. Hasil penguatan tegangan yang dihasilkan akan masuk pada bagian output (osiloscope).

Tegangan tersebut akan dideteksi oleh osiloskop berupa sinyal terputus putus sesuai dengan detak tekanan pada membrane piezo. Besar kecilnya tegangan yang masuk akan dipengaruhi oleh besar kecilnya tekanan yang diberikan oleh getaran pada jantung. Sehingga akan tampak jelas denyut-denyut jantung pada osiloscope sacara kontinyu berupa impulse impulse tegangan.

Posted by: electrozone | May 21, 2010

Sekilas tentang Sensor

Sensor adalah komponen yang dapat digunakan untuk mengkonversi suatu besaran tertentu menjadi satuan analog sehingga dapat dibaca oleh suatu rangkaian elektronik. Sensor merupakan komponen utama dari suatu tranduser, sedangkan tranduser merupakan sistem yang melengkapi agar sensor tersebut mempunyai keluaran sesuai yang kita inginkan dan dapat langsung dibaca pada keluarannya.

Ada berbagai macam sensor yang ada dipasaran, namun berhubung aplikasi yang akan diwujudkan pada perancangan kali ini adalah sistem pendeteksi dan pengaman kebakaran, maka penulis hanya akan membahas sensor suhu dan sensor asap, mengingat aplikasi dan perancangan yang akan dibahas nanti berhubungan dengan kedua sensor ini. Berikut ini adalah contoh jenis-jenis sensor.

Sensor suhu yang terdapat dipasaran ada berbagai jenis. NTC (Negative Temperature Coeficient ) dan PTC (Positive Temperature Coeficient) adalah sensor suhu yang mengkonversi besaran suhu menjadi suatu nilai hambatan / resistansi. Namun penulis hanya akan membahas sensor suhu yang telah terintegrasi yaitu IC LM 335, yang mengubah temperature menjadi tegangan dengan skala sebesar 10mV/ derajat Celcius. IC LM 335 dapat beroperasi dari temperature -40 C s/d 100 C.

Sensor kepekatan asap yang digunakan pada perancangan ini adalah foto transistor dan led infra merah. Untuk aplikasi selanjutnya, kedua sensor ini dapat diterapkan untuk berfungsi sebagai berbagai macam sensor, seperti sensor kepekatan larutan, sensor keamanan, dll.

Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara dan digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu objek tertentu di depannya, frekuensi kerjanya pada daerah diatas gelombang suara dari 40 KHz hingga 400 KHz.

Piezoelektrik adalah suatu kemampuan yang dimiliki sebagian kristal maupun bahan-bahan tertentu lainnya yang dapat menghasilkan suatu arus listrik jika mendapatkan perlakuan tekanan. Piezoelketrik pada umumnya adalah merupakan sensor sekaligus tranduser. Hal ini didasarkan karena piezoelekreik memiliki kemampuan untuk menghasilkan tegangan/arus sendiri dan juga memiliki kemampuan meng-convert sinyal-sinyal yang ada.

2.2 Stetoskop Electronic

Stetoskop elektronik merupakan sensor pendeteksi getaran yang diperoleh dari piezoelektrik dengan mengubah denyut/respon sentuh menjadi sinyal-sinyal listrik berupa tegangan. Tegangan/sinyal tadi diperkuat dengan menggunakan penguat OP-AMP sehingga didapat tegangan yang lebih besar yang kemudian dibaca dengan mengunakan osiloskop digital. Hasil pembacaan sinyal tersebut berupa denyut-denyut tegangan yang ditampilkan pada layar osiloskop. Dengan demikian akan didapat sinyal denyut jantung secara kontinu yg kemudian dapat dianalisis untuk lebih lanjut oleh para medis.

2.3 Piezoelectric sebagai Sensor Getar/Denyut

Piezoelektrik adalah kemampuan beberapa bahan (terutama kristal, keramik tertentu, dan materi biologis seperti tulang, DNA dan berbagai protein) untuk menghasilkan medan listrik atau potensial listrik sebagai tanggapan terhadap tekanan mekanik. Efeknya adalah berkaitan erat dengan perubahan densitas polarisasi dalam volume bahan itu. Jika bahan tersebut tidak pendek hubung, tegangan menginduksi tegangan pada bahan tersebut. Namun, jika sirkuit tertutup energi akan segera dirilis. Jadi untuk menjalankan sebuah beban listrik seperti bola lampu pada perangkat piezoelektrik, tegangan mekanik yang diterapkan harus berosilasi bolak-balik. Teori dasar di balik piezoelektrisitas didasarkan pada dipol listrik.                                        

Pada tingkat molekuler, struktur dari bahan piezoelectric biasanya kristal ionik berikat. Pada istirahat dipole dibentuk oleh ion positif dan negatif saling membatalkan karena simetri Kristal struktur, dan medan listrik tidak diamati. Ketika menekankan, yang deformasi kristal, simetrihilang, dan momen dipol bersih dibuat. Momen dipol ini membentuk medan listrik dikristal. Dengan cara ini, bahan menghasilkan muatan listrik yang sebanding dengan tekanan diterapkan

Posted by: electrozone | May 21, 2010

Khayalan…

Kubernyanyi sendiri dalam hayalanku..dan cahayamu tiba tiba datang kepadaku saat sepiku,menikam hatiku dengan penuh rindu . Matahari, bulan, bintang menertawakanku,karena perasaanku..Aku melukiskan wajahmu dalam imajinasiku, bahkan mengalir dalam darahku… yang kemarin ada menemaniku, namun sekarang sirna bersama keheningan malam…aku mencari tau kenapa? namun tak ada yang menjawab.Namun aku akan belajar untuk sendiri tanpa ada yang menggangguku. dan tak akan ada seorangpun itu…

Categories